Scaffolding adalah salah satu alat yang sering digunakan pada konstruksi, terutama untuk bangunan yang tinggi. Biasanya, scaffolding akan digunakan untuk menyangga manusia atau material bangunan ketika sedang melakukan konstruksi pada ketinggian tertentu. Jika sedang melakukan konstruksi bangunan yang tinggi, sudah pasti Anda memerlukan bantuan scaffolding.
Apa Itu Scaffolding?
Scaffolding adalah suatu alat pembantu konstruksi yang digunakan untuk menyangga pekerja konstruksi dan material ketika melakukan konstruksi pada bangunan yang tinggi, serta proses pemeliharaan bangunan, perbaikan bangunan, perbaikan jembatan, dan bangunan tinggi lainnya. Fungsi utama dari scaffolding adalah untuk menyangga manusia dan material mencapai ketinggian tertentu agar mereka dapat melakukan pekerjaannya.
Scaffolding biasanya memiliki ukuran yang cukup besar, dan bisa diatur ketinggiannya sesuai dengan kebutuhan. Makin tinggi scaffolding, maka akan makin besar ukurannya. Setiap komponen yang ada pada scaffolding harus terpasang dengan sangat baik dan dalam kondisi yang baik pula. Jika sampai ada masalah dalam scaffolding, pekerja yang berada di atasnya bisa celaka dan bahkan bisa sampai meninggal.
Umumnya, scaffolding berbentuk seperti sistem modular yang disusun menggunakan berbagai komponen yang terbuat dari pipa atau tabung logam besi. Namun, sebelumnya scaffolding disusun menggunakan komponen yang terbuat dari bambu, walaupun sekarang sudah sangat jarang ditemukan yang masih menggunakan scaffolding bambu.
Scaffolding yang disusun menggunakan komponen besi dapat menampung beban yang jauh lebih berat daripada scaffolding kayu. Biasanya, beban yang dapat ditanggung oleh scaffolding dibagi menjadi tiga, yaitu beban ringan (225 kg/bay), beban sedang (450 kg/bay), dan beban berat (675 kg/bay). Bay sendiri merupakan bidang datar yang dibatasi empat buah pipa tegak lurus yang meneruskan beban yang ditanggung ke tumpuan scaffolding.
Terdapat tiga tipe dasar dari penggunaan scaffolding yaitu diantaranya seperti:
- Supported scaffolds, yakni platform yang disangga oleh pipa besi, dan dilengkapi oleh pendukung lain seperti sambungan-sambungan, kerangka, kaki-kaki, serta outriggers.
- Suspended scaffolds, yakni platform gantung yang dilengkapi dengan tali.
- Aerial Lifts, yakni penopang yang berfungsi untuk mengangkat “Man Baskets” atau keranjang manusia.
Ketika melakukan konstruksi atau perbaikan gedung bangunan yang tinggi, Anda wajib sekali menggunakan scaffolding. Selain dapat mempermudah pekerjaan, sistem modular dari pipa scaffolding juga dapat mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan ketika melakukan pekerjaan pada area yang tinggi. Jadi, pastikan untuk menggunakan scaffolding ketika dibutuhkan, ya.
Apa Saja Jenis-Jenis Scaffolding yang Digunakan Untuk Kegiatan Konstruksi?
Ada berbagai macam jenis perancah scaffolding yang biasa digunakan oleh pekerja konstruksi untuk berbagai macam keperluan. Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis scaffolding yang biasa digunakan pada kegiatan konstruksi.
1. Perancah Andang
Perancah andang atau perancah bambu merupakan jenis scaffolding yang biasa digunakan untuk konstruksi, pemeliharaan, atau perbaikan bangunan pada ketinggian dua hingga tiga meter. Biasanya, pekerjaan yang dilakukan menggunakan perancah andang hanya yang membutuhkan material dengan beban yang ringan, bukan untuk pekerjaan dengan material yang berat. Selain itu penggunaan perancah bambu ini juga bisa sebagai penghematan biaya dan efisiensi waktu pemasangan.
2. Frame Scaffolding
Frame scaffolding adalah jenis scaffolding yang paling umum digunakan karena serbaguna, mudah dipasang dan dibongkar, serta harganya yang tidak terlalu mahal. Biasanya, frame scaffolding akan digunakan untuk konstruksi, pemeliharaan, atau perbaikan bangunan pada ketinggian lebih dari tiga meter.
Setidaknya, tiang-tiang yang digunakan untuk menyusun frame scaffolding dapat disusun hingga mencapai ketinggian 10 meter lebih. Selain untuk menyangga pekerja konstruksi, frame scaffolding juga biasa digunakan untuk menyimpan material-material yang akan digunakan oleh pekerja tersebut. Oleh karena itu, frame scaffolding ini sangat berguna dan wajib dimiliki ketika melakukan konstruksi.
3. Tube and Coupler
Tube and coupler adalah jenis scaffolding serbaguna yang disusun menggunakan tabung baja yang saling terhubung dengan menggunakan klem dan coupler. Klem yang digunakan pada tube and coupler adalah klem mati, yang digunakan untuk menghubungkan dua tabung baja dengan sudut 90 derajat, dan klem hidup, yang digunakan untuk menghubungkan dua ruas tabung baja dengan sudut yang bervariasi.
Selain klem, jenis scaffolding ini juga menggunakan coupler untuk menyusunnya. Coupler yang digunakan terdiri dari dua jenis, tergantung dari metode pembuatannya, yaitu coupler yang dipress dan coupler yang dicor. Keunggulan dari tube and coupler adalah bentuknya mudah diatur dan disusun, jadi pekerja dapat menyesuaikannya dengan jauh lebih mudah untuk pekerjaannya.
4. Mobile Scaffolding
Mobile scaffolding adalah jenis scaffolding yang dapat dengan mudah digerakkan ke kiri atau kanan, bukan seperti scaffolding lain yang naik dan turun, dan memiliki roda di bagian bawahnya. Ketika hendak menggunakan mobile scaffolding, Anda harus mengunci roda-rodanya terlebih dahulu agar tidak bergerak dengan sendirinya. Biasanya, mobile scaffolding digunakan pada konstruksi tinggi yang membutuhkan mobilitas atau bergerak-gerak.
Apa Saja Fungsi Scaffolding?
Pada dasarnya, fungsi utama dari penggunaan scaffolding adalah untuk membantu pekerja konstruksi melakukan pekerjaannya di tempat yang tinggi. Namun, ada beberapa fungsi lain dari pipa besi scaffolding, antara lain:
- Tempat penyangga alat agar dapat digunakan di tempat yang tinggi.
- Tempat penyangga material dalam konstruksi yang akan digunakan.
- Keamanan dan keselamatan kerja; agar pekerja konstruksi dapat tetap aman pada posisi yang tinggi.
Ada banyak sekali pekerjaan konstruksi yang memerlukan penggunaan scaffolding untuk mengerjakannya. Berikut ini adalah beberapa pekerjaan yang membutuhkan scaffolding.
1. Pembangunan
Ketika sedang melakukan konstruksi sebuah bangunan yang tinggi, seperti gedung dan jembatan, Anda harus menggunakan scaffolding. Jika tidak, maka Anda akan sangat kesulitan untuk mencapai area yang tinggi ketika melakukan pembangunan.
2. Perbaikan
Terkadang Anda akan menemukan masalah pada area yang tinggi dari suatu bangunan, seperti jendela pecah di lantai empat sebuah gedung. Untuk mencapai ketinggian tersebut, maka Anda membutuhkan scaffolding untuk melakukan perbaikannya.
3. Perawatan
Anda harus melakukan perawatan secara teratur agar bangunan dapat tetap berada dalam kondisi yang baik. Salah satu alat yang digunakan untuk melakukan perawatan tersebut adalah scaffolding karena Anda perlu mencapai beberapa area yang tinggi, seperti untuk membersihkan jendela atau mengecat area yang sudah mulai pudar warnanya.
Kelebihan Menggunakan Scaffolding
Scaffolding sangat umum digunakan oleh para pekerja yang harus bekerja di ketinggian. Alasan dibalik penggunaan scaffolding yang cukup sering dalam konstruksi atau perbaikan, tentunya tidak terlepas dari beberapa kelebihan scaffolding berikut ini:
1. Dinilai Memiliki Stabilitas Tinggi
Scaffolding memfasilitasi pekerja dengan pijakan yang kuat dan stabil ketika bekerja di ketinggian, di mana hal ini membuat para pekerja dapat menyeimbangkan diri dalam berbagai posisi ketika sedang bekerja. Sehingga, keselamatan pekerja tentunya lebih terjamin ketika menggunakan scaffolding.
2. Meningkatkan Produktivitas bagi Pekerja
Dikarenakan scaffolding merupakan platform yang stabil untuk digunakan, maka para pekerja tentunya merasa aman ketika bekerja di ketinggian. Ketika seorang pekerja merasa aman dalam bekerja, maka produktivitasnya pun akan meningkat, terutama jika pekerja tersebut bekerja di bidang konstruksi yang mengandalkan tenaga fisik.
3. Dapat Memudahkan Akses bagi Pekerja
Dalam beberapa kegiatan konstruksi, tentunya terdapat momen di mana para pekerja harus melewati rute yang sulit dilalui untuk mencapai titik tertentu. Namun, dengan menggunakan scaffolding yang digunakan sebagai penghubung, para pekerja tentunya dapat mencapai titik tersebut dengan lebih mudah dan dapat bekerja dengan lebih efisien.
Kekurangan Menggunakan Scaffolding
Selain kelebihan yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya, ternyata terdapat beberapa kekurangan ketika menggunakan scaffolding yang perlu dipertimbangkan:
1. Sensitif Terhadap Cuaca
Bekerja pada ketinggian tentunya tidak terlepas dari risiko bahaya yang datang ketika cuaca buruk. Jika hujan tiba, papan scaffolding tentunya akan licin dan menimbulkan risiko terpeleset.
2. Harus Digunakan Oleh Pekerja yang Sudah Terlatih
Pekerja yang hendak menggunakan scaffolding tentunya harus mengikuti seluruh standar keamanan yang berlaku. Hal ini berarti para pekerja wajib diberikan pelatihan terlebih dahulu jika belum mampu menggunakan scaffolding dengan benar dan aman.
Tips Agar Aman Ketika Bekerja Menggunakan Scaffolding
Scaffolding harus dipasang dan diawasi oleh orang yang sudah ahli sebelum bisa digunakan. Scaffolding atau perancah yang aman dan sesuai harus tersedia di semua pekerjaan ketinggian karena berisiko tinggi. Walaupun keamanan dari scaffolding ini telah terjamin, akan tetapi pemasangan alat tersebut tidak bisa dilakukan sembarangan. Berikut ini terdapat beberapa tips agar aman ketika bekerja menggunakan scaffolding.
1. Mematuhi Standar Keamanan dan Keselamatan Kerja
Pastikan pekerja sudah mematuhi seluruh standar keamanan dan keselamatan kerja seperti menggunakan pakaian khusus, helm penutup kepala, sepatu anti licin dan sebagainya. Meskipun terkesan sepele, hal ini sangat bisa meminimalisir risiko kecelakaan kerja.
2. Menjaga Area Scaffolding Tetap Rapi dan Teratur
Tips selanjutnya untuk meminimalisir risiko ketika menggunakan scaffolding adalah dengan menjaganya tetap rapi dan teratur. Hal tersebut akan menghindari risiko alat atau material terjatuh dari scaffolding sehingga membuat para pekerja yang berada di scaffolding lebih aman.
3. Mengidentifikasi Bahaya Sebelum Mulai Bekerja
Bahaya dapat terjadi dimana dan kapan saja, maka dari itu sebelum mengerjakan proyek Anda harus bisa mengidentifikasi segala kemungkinan bahaya yang terjadi serta langkah pencegahannya. Misalnya memastikan sumber aliran listrik terletak jauh dari scaffolding untuk menghindari adanya korsleting.
4. Memberlakukan Pelatihan Bagi Pekerja
Setiap perusahaan tentunya wajib memberikan pelatihan standar kerja kepada para pekerja. Dengan adanya pelatihan maka risiko kecelakaan bisa dihindari. Hal ini juga sangat penting dilakukan sebab pekerja yang terlatih akan memahami segala risiko dan bahaya yang mungkin terjadi.
u003cemu003ehttps://berkahwiduri.id/jasa-renov/u003c/emu003e: Mengenal Scaffolding Yang Digunakan Penyedia Jasa Konstruksi