Pada setiap pekerjaan konstruksi, tentu memiliki susunan rencana tahap pembangunan hingga sampai selesai. Mulai dari memahami kondisi tanah yang akan dibangun hingga bagaimana merencanakan pondasi yang kuat untuk sebuah bangunan agar tetap kokoh.
Perlu kita ketahui bahwa pondasi merupakan bagian pokok penting dari sebuah bangunan. Apabila pondasi yang diterapkan pada bangunan tidak sesuai, hal ini bisa berakibat fatal pada bangunan. Penerapan pondasi bangunan yang salah mengakibatkan bangunan menjadi tidak stabil dalam menahan beban yang lebih besar dan bangunan menjadi tidak stabil. . Pondasi merupakan dasar dari sebuah bangunan yang menentukan seberapa kuat bangunan dapat menahan beban nantinya, kekuatan bangunan ditentukan oleh pondasi yang menopangnya.
Dalam dunia konstruksi, ada beberapa jenis pondasi bangunan yang biasa diterapkan oleh para konsultan sipil, salah satunya adalah pondasi cakar ayam. Peran penting dari pondasi yang berpengaruh pada kondisi bangunan. Oleh sebab itu dalam pengerjaan pondasi harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan tidak boleh dilakukan sembarangan. Hal ini akan mempengaruhi tingkat ketahanan dan keamanan sebuah bangunan nantinya.
Dalam memahami kondisi tanah dibeberapa daerah yang memiliki tekstur tanah yang gembur serta kondisi area yang rawan dengan longsor dan terjadinya gempa. Pondasi cakar ayam merupakan salah satu penemuan yang berharga dalam bidang konstruksi.
Simak pembahasan berikut untuk mengetahui lebih banyak tentang Pondasi Cakar Ayam.

Konstruksi cakar ayam yang terdiri dari pelat tipis yang didukung oleh pipa-pipa beton yang mencengkeram tanah seperti pada kaki ayam yang tertanam pada bagian bawah pelat. Teknik inilah yang membuat bangunan menjadi lebih kuat dalam menahan beban dan pondasi ini juga dapat memanfaatkan tekanan tanah pasif, sehingga dapat diterapkan pada tanah yang lunak.
Sejarah Pondasi Cakar Ayam

Pondasi cakar ayam pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Dr. Ir Sedyatmo pada tahun 1962, beliau merupakan seorang ahli ilmu pengetahuan teknik di Institut Teknologi Bandung (ITB). Pondasi ini awalnya menjadi salah satu solusi dalam pembangunan 7 menara listrik bertegangan tinggi di daerah rawa Ancol, Jakarta. Menara ini nantinya akan digunakan untuk menyalurkan listrik dan pusat tenaga listrik di Tanjuk Priok ke Gelanggang Olah raga Senayan, yang menjadi tuan rumah Asian Games pada tahun 1962.
Karena kendala waktu yang begitu mendesak dan kondisi tanah di are rawa-rawa yang lembek sedangkan menerapkan sistem pondasi konvensional yang tidak memungkinkan untuk menahan beban. Maka, lahirlah ide dari Ir. Sedyatmo agar tetap mendirikan menara tersebut di atas pondasi yang terdiri dari plat beton yang dibantu dengan pipa-pipa beton dibawahnya. Pipa dan plat itu melekat secara monolit atau bersatu, sehinggan mencengkram tanah yang lembek secara meyakinkan dan tepat.
Oleh Ir. Sedyatmo, hasil temuannya itu diberi nama yang sangat unik yaitu cakar ayam atau pondasi cakar ayam. Walaupun memiliki pondasi ini memiliki nama yang unik, akan tetapi pondasi ini menjadi temuan dalam dunia konstruksi yang sangat berharga dan dipercaya hingga sekarang oleh para konsultan sipil dalam pekerjaan konstruksi khususnya di negara Indonesia. Bagi daerah yang memiliki tekstur tanah yang lembek, pondasi ini bukan hanya cocok dalam mendirikan sebuah gedung, tetapi juga untuk membuat jalan dan landasan.
Fungsi Utama Pondasi Cakar Ayam
Pada awalnya, pondasi ini memang dirancang khusus untuk diaplikasikan pada kondisi tanah yang lembek. Akan tetapi, pondasi ini juga mampu di aplikasikan di kondisi tanah padat sekalipun. Karena pada intinya, fungsi utama dari pondasi cakar ayam adalah menopang sebuah bangunan agar kokoh dan tahan lama. Apabila digunakan pada tanah yang lembek saja dapat bertahan dengan baik, maka di kondisi tanah yang padat mampu memiliki daya ketahan beban yang lebih baik.
Karakteristik dari Pondasi Cakar Ayam
Karakteristik pondasi cakar ayam pada umumnya terdiri dari plat beton yang bertulang dengan ketebalan 10-15 cm yang dibantu dengan pipa-pipa bertulang yang dipasang dengan posisi vertikal yang kemudian disatukan dengan plat beton. Adapun pipa beton yang digunakan biasanya berdiamater 120 cm dengan ketebalan 8 cm dan panjang sesuai dengan beban di atas plat dan kondisi pada tanah dilapangan. Sistem plat dan pipa beton inilah yang mencengkeram tanah dengan kuat layaknya cakar ayam dan disinyalir dapat menahan beban 1,5 sampai 4 ton per meter persegi.
Dalam memahami pondasi ini, tidak lengkap jika hanya mengetahui karakteristiknya saja. Berikut ini merupakan kelebihan serta kekurangan yang dimiliki dari pondasi cakar ayam.
Kelebihan Pondasi Cakar Ayam
- Pondasi Cakar Ayam Dapat Diaplikasikan untuk Berbagai Jenis Bangunan.

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, bahwa pada awalnya pondasi ini digunakan hanya untuk menopak tiang listrik tegangan tinggi, namun pondasi ini juga dapat diaplikasi di berbagai jenis bangunan. Ada beberapa pembangunan yang menerapkan sistem pondasi cakar ayam diantanya yaitu, landasan bandara, jalan raya atau jalan tol, gedung-gedung pencakar langit, bangunan pemerintahan, dan lain sebagainya. Bahkan beberapa menara listrik bertegangan tinggi milik Perusahaan Listrik Negara, apron dari Bandara Soekara-Hatta dan jalan akses Pluit-Cengkareng pun menerapkan sistem pondasi ini.
- Pondasi Cakar Ayam Merupakan Karya Orang Indonesia

Pondasi yang sudah diakui dan dikenal oleh berbagai negara didunia seperti Jerman, Prancis, Italia, Belanda, Belgia, Kanda, dan juga Denmark. Pondasi ini merupakan karya asli orang Indonesia yang mendunia yaitu oleh Prof. Dr. Ir Sedyatmo, seorang ahli ilmu pengetahuan teknik dari Institut Teknologi Bandung (ITB),diperkenalkan pada tahun 1962. Saat itu pondasi ini merupakan solusi untuk membangun menara listrik tegangan tinggi di daerah rawa di Jakarta yang memiliki karakter tanah yang lunak.
- Pondasi Cakar Ayam Dapat Diaplikasikan di Tanah Lunak
Pondasi ini diciptakan pada awalnya untuk kondisi tanah yang lunak atau lembek. Walaupun memiliki kondisi tanah yang lunak atau lembek, pondasi ini mampu dipercaya dan mampu menahan beban dengan sangat baik. Pondasi ini juga memiliki kelebihan yaitu mampu meminimalkan angka kerusakan pada sebuah bangunan pada kondisi terjadinya longsor atau tanah bergeser.
- Pondasi Cakar Ayam Telah Diakui di Seluruh Dunia
Salah satu penemuan cemerlang dan berharga di dunia konstruksi ini ternyata menjadi perhatian oleh banyak peneliti asing. Pondasi cakar ayam telah diterapkan dalam uji skala untuk menguji kekuatan dan ketahananya. Beberapa ahli dari Prancis melakukan simulasi beban pesawat Boeing 747 bermuatan penuh seberat 360 ton di landasan yang menerapkan pondasi cakar ayam. Dalam beberapa kali pengujian, landasan dengan pondasi cakar ayam terbukti dapat menahan berat dan tekanan besar dari pesawat hingga di angka 2000 ton.
- Pondasi Cakar Ayam Tidak Memerlukan Sistem Drainase
Pondasi cakar ayam terbentuk dari beton padat yang memiliki kekuatan yang sangat baik sehingga tidak membutuhkan sistem drainase.
- Pondasi Cakar Ayam Membuat Bangunan Jadi Lebih Kokoh.

Walaupun pondasi ini dibangun di atas tanah yang lembek, bangunan yang menggunakan pondasi ini akan memiliki ketahanan yang kuat. Pondasi ini memiliki pipa-pipa beton yang tertanam jauh di dalam tanah, sehingga mampu mencengkram tanah dengan lebih kuat dan menahan beban bangunan diatasnya.
Kekurangan Pondasi Cakar Ayam

- Proses Pembuatan Tergolong Cukup Rumit
Pondasi cakar ayam bukanlah pondasi yang sederhana. Pondasi ini dapat dikatan memiliki tingkat kerumitan yang cukup tinggi. Hal utamanya yaitu mengenai pembuatan struktur pondasi ini yang memang cukup rumit. Pondasi cakar ayam ini terdiri atas beberapa komponen yang saling bekerja sama. Baik plat beton maupun pipa-pipa pendukungnya harus dibuat dan dipasang pada posisi yang benar. Sebab jika tidak, maka risiko pondasi mengalami kerusakan pun sangat besar. Anda harus mampu merencanakan pondasi ini sebaik-baiknya.
- Diharuskan Dibuat oleh Tenaga Ahli
Proses pembuatannya yang cukup rumit, pondasi cakar ayam hanya dapat dibuat oleh tenaga yang ahli serta berpengalaman. Baik arsitek ataupun tukang bangunan stersebut wajib memiliki pengetahuan yang mumpuni tentang pondasi cakar ayam agar dapat membuatnya dengan benar. Tidak seperti pondasi batu kali yang cukup sederhana sehingga banyak pekerja bangunan yang sudah mahir membuatnya, pembuatan pondasi cakar ayam ini membutuhkan keahlian yang lebih tinggi.
- Membutuhkan Biaya yang Relatif Banyak
Dalam membuat pondasi cakar ayam dapat dikatakan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Terdapat cukup banyak komponen penyusun pondasi yang harus dibuat agar pondasi ini mempu berdiri dengan kokoh. Biaya untuk menyediakan anggaran untuk pengadaan plat beton, pipa-pipa besi, dan lain-lain, akan tetapi, mahal tidaknya biaya yang diperlukan untuk membuat pondasi cakar ayam ini bersifat relatif. Jika dibandingkan dengan pondasi lain yang pembuatannya lebih rumit namun memiliki kekuatan yang sama, pondasi cakar ayam ini justru lebih hemat biaya.
Bagaimana cara menghitung Volume Pondasi Cakar Ayam?
Cara Menghitung Volume Pondasi Cakar Ayam
Volume Pondasi Cakar Ayam (V) : L x P x Tb
- Kebutuhan Material Pondasi Cakar Ayam (per bahan):
Besi (batang): ((L/B+1) x (L x 2 + T x 2)) x 2 / B
Split (m³): 0.82 x V
Pasir (m³): 0.54 x V
Semen (sak): Kebutuhan pasir x 1000 / 32 / R
Keterangan:
– V : Volume pondasi pile cap per buah (m³)
– L : P : Lebar atau panjang pile cap, biasanya ukurannya sama (m)
– T : Tebal pile cap (m)
– Rasio semen : Pasir
– B : Panjang besi (m)