Beberapa Fungsi, Kelebihan dan Ukuran Dari Pipa Galvanis

Pipa galvanis merupakan salah satu material yang dibutuhkan untuk konstruksi proyek bangunan. Apa itu Pipa Galvanis? Pipa galvanis adalah jenis pipa yang belakangan ini cukup populer digunakan pada bangunan. Pasalnya, pipa ini memiliki banyak sekali kelebihan baik dalam jangka pendek maupun dalam penggunaan jangka panjang. 

Apa Itu Pipa Galvanis?

Pipa galvanis adalah pipa yang terbuat dari baja yang dicelupkan ke lapisan seng. Lapisan ini berguna untuk melindungi pipa dari terjadinya korosi. Penggunaan pipa galvanis pada bangunan sebenarnya sudah sangat umum dan dapat ditemukan dengan mudah terutama pada instalasi listrik, air, dan gas. 

Lapisan seng pada pipa galvanis ditempatkan melalui proses galvanisasi, yaitu dengan menempatkan pipa baja ke dalam bak berisi cairan seng cair. Proses ini akan membuat lapisan seng menempel pada permukaan pipa baja. Hasilnya, pipa galvanis sendiri memiliki sifat yang sangat tahan terhadap suhu yang tinggi sehingga sangat cocok digunakan pada industri konstruksi.

Bentuk pipa besi galvanis mirip dengan jenis pipa lainnya yaitu tabung panjang. Warna pipa galvanis pada awalnya adalah silver abu-abu yang menyerupai pipa nikel, tetapi seiring penggunaannya, warnanya akan memudar dan tampak lebih kusam serta gelap karena dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.

Apa Saja Fungsi Pipa Galvanis?

Setiap pipa yang tersedia pada dasarnya memiliki fungsi yang berbeda-beda dilihat dari material dan ketahanannya. Hal ini juga berlaku sama dengan pipa galvanis, ada berbagai fungsi pipa yang sebaiknya Anda ketahui. Berikut merupakan fungsi dari Pipa Galvanis:

1. Diaplikasikan pada Eksterior Bangunan

Perlu diketahui bahwa pipa galvanis dapat diaplikasikan pada eksterior bangunan. Pasalnya selain tahan suhu panas, pipa galvanis sangat tahan terhadap berbagai cuaca. Hal ini berarti pipa galvanis cocok digunakan di proyek yang berada pada area yang kerap terpapar sinar matahari atau hujan. Selain itu, pipa galvanis juga tahan terhadap korosi sehingga dapat bertahan dalam waktu yang lama.

2. Sistem Saluran Air

Pipa galvanis juga sering digunakan pada sistem saluran air. Kelebihan pipa galvanis sangat tahan terhadap korosi membuat air yang mengalir dalam pipa tersebut tetap bersih dan aman untuk digunakan untuk kebutuhan pengguna bangunan nantinya. Selain itu, pipa galvanis juga tahan terhadap tekanan air yang tinggi.

3. Digunakan dalam Instalasi Listrik

Pipa galvanis dapat melindungi kabel listrik dari kerusakan dan korosi. Selain itu, pipa galvanis juga sangat tahan terhadap panas, sehingga sangat cocok untuk membantu meminimalisir gangguan pada sistem kelistrikan dan melindungi kabel lainnya agar tak mudah rusak.

4. Mengaliri Gas

Terakhir, pipa galvanis juga umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan aliran gas seperti oksigen dan nitrogen. Namun ingat, Anda perlu berhati-hati saat melakukan instalasi agar penggunaannya tetap aman dan tidak bocor. 

Apa Saja Kelebihan Pipa Galvanis untuk Bangunan?

Pipa galvanis yang diandalkan pada banyak konstruksi ini, ternyata dipilih bukan tanpa alasan. Hal ini justru karena pipa galvanis memiliki berbagai kelebihan untuk bangunan yang sedang dilakukan. Adapun beberapa kelebihan pipa galvanis untuk berbagai proyek bangunan antara lain:

1. Tahan Panas dan Anti Karat

Pipa galvanis diciptakan dengan metode pencelupan ke dalam seng cair sehingga menjadikannya sebagai jenis pipa besi yang tahan terhadap panas dan karat. Bahkan bentuknya pun tidak terpengaruh oleh suhu atau kelembaban lingkungan. Hal ini membuat pipa galvanis menjadi pilihan yang ideal untuk digunakan di lingkungan yang memiliki kondisi cuaca ekstrem.

2. Harga dan Biaya Perawatan Terjangkau

Pipa galvanis memang memiliki harga yang relatif terjangkau dibandingkan dengan jenis pipa lain seperti pipa stainless steel atau pipa PVC. Selain itu, biaya perawatannya pun cukup murah karena pipa galvanis tidak membutuhkan perawatan khusus seperti penggantian secara rutin. Selama pemakaian yang benar dan pengawasan teratur, pipa galvanis dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama.

3. Awet

Keawetan pipa galvanis juga menjadi salah satu daya tarik dan alasan mengapa pipa galvanis banyak diandalkan dalam berbagai konstruksi. Pipa galvanis dapat bertahan selama 50 tahun atau lebih tergantung pada kondisi lingkungan dan penggunaannya. Keawetan pipa ini dapat dikatakan cukup lama dan memungkinkan penggunaannya dalam jangka waktu yang panjang.

4. Kuat

Pipa galvanis sangat kuat dan tahan terhadap benturan dan tekanan. Hal ini menjadikannya pilihan yang tepat untuk digunakan pada instalasi yang memerlukan pipa dengan sifat yang kuat dan tahan lama.

Apa Saja 4 Jenis Pipa Galvanis Berdasarkan Ukuran yang Biasa Digunakan pada Konstruksi?

Berdasarkan Ketebalan Pipa Galvanis

Dalam industri, terdapat tiga kategori ukuran pipa galvanis, yaitu:

1. Large Bore Pipe

Large bore pipe atau pipa galvanis besar umumnya ditemukan pada saluran air besar seperti saluran air utama pada bangunan. Ukuran pipa galvanis ini dapat bervariasi mulai dari 4 inci hingga 24 inci.

2. Small Bore Pipe

Small bore pipe atau pipa galvanis kecil digunakan pada berbagai jenis instalasi pipa di dalam bangunan seperti pipa air minum atau pipa gas. Ukuran pipa galvanis ini dapat bervariasi mulai dari ½ inci hingga 2 inci.

3. Tubing

Ukuran pipa galvais yang terakhir adalah tubing atau pipa galvanis tipis yang biasanya digunakan untuk instalasi listrik dan mekanikal. Ukuran pipa galvanis ini dapat bervariasi mulai dari ½ inci hingga 2 inci.

Berdasarkan Bentuk Pipa

Pipa galvanis dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan penggunaannya, sehingga memiliki berbagai variasi bentuk. Terdapat banyak bentuk pipa galvanis yang biasa ditemui, di antaranya:

• pipa bentuk U, C dan H,
• pipa bentuk standar,
• kotak,
• tabung
• lembaran.

Berdasarkan Ketebalan Pipa Galvanis

Pipa galvanis memiliki berbagai ketebalan dinding yang berbeda. Untuk mengindikasikan ketebalan dinding pipa, istilah “Schedule” sering digunakan dalam pipa galvanis.

Contohnya, penulisan label pipa dapat mencantumkan angka 5S, di mana huruf ‘S’ merujuk pada bahan stainless steel.

Ketebalan pipa dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu:

• Non-medium,
• Medium A, dan
• Medium B.

Varian ketebalan dinding pipa dimulai dari 1 mm, 1½ mm, 2 mm, dan seterusnya. Untuk membedakan antara berbagai schedule/ketebalan, Anda bisa melihat perbedaan bobot saat mengangkat pipa baja. Apabila pipa galvanis memiliki diameter yang sama, tetapi terasa lebih berat dibandingkan yang lain, hal itu menandakan pipa tersebut memiliki nomor schedule/medium yang lebih besar.

Berdasarkan Ulir Pipa

Uliran merujuk pada pola spiral yang terdapat pada pipa, dan berfungsi untuk menghubungkan atau menyambungkan dua atau lebih pipa. Panjang ulir dapat diketahui dari angka yang tertera setelah simbol “R”. Sebagai contoh, pipa dengan diameter ½ inch umumnya memiliki 14 ulir per inch dengan panjang ulir sebesar 19 mm.

Apa Saja Metode Pengukuran Pipa Galvanis?

Berikut ini adalah dua metode pengukuran pipa galvanis yang sering digunakan:

1. Nominal Pipe Size

Nominal pipe size atau ukuran pipa nominal adalah ukuran pipa yang digunakan sebagai acuan dan bukan ukuran sebenarnya. Ukuran pipa nominal biasanya diukur dalam satuan inci dan menunjukkan diameter bagian dalam pipa. 

Contohnya, jika ukuran pipa galvanis yang dibutuhkan adalah ½ inci, maka sebaiknya digunakan pipa galvanis dengan ukuran nominal ½ inci. Hal ini karena ukuran nominal pipa galvanis didasarkan pada ukuran dalam inci dari diameter dalam pipa tersebut.

2. Diameter Nominal

Selain itu, pengukuran pipa galvanis juga dapat dilakukan dengan menggunakan diameter nominal. Metode diameter nominal ini merupakan ukuran diameter luar pipa galvanis yang ditentukan dalam satuan milimeter. Misalnya, pipa galvanis dengan diameter luar 21,3 mm akan memiliki diameter nominal 20 mm.

Dalam penggunaan pipa galvanis, sangat penting untuk menggunakan ukuran dan metode pengukuran yang tepat agar dapat memaksimalkan kinerja pipa galvanis tersebut. Oleh karena itu, sebelum memilih pipa galvanis yang akan digunakan, perlu untuk mengetahui ukuran yang sesuai dengan kebutuhan dan metode pengukuran yang akan digunakan.